Cegah Penularan COVID-19, Relawan di Tagaule Lakukan Penyemprotan
MediaNias.ID, Bawolato - Untuk mencegah penularan pandemic Corona Virus Disases 19 (COVID-19) oleh Tim Relawan Desa Lawan COVID-19 Desa Tagaule Kecamatan Bawolato Kabupaten Nias melakukan penyemprotan pembunuh kuman di rumah warga. Selasa (15/9/2020).
Kegiatan ini langsung dipandu oleh Ketua Tim Fobaso Mendrofa. Sebelum aksi dimulai, kepada tim dibagikan alat pelindung diri seperti mantel, sepatu boat, obat desinfektan dan alat penyemprotan. Jumlah relawan sebanyak 28 orang.
"Kegiatan ini sumber anggaran dari APBDesa Tagaule tahun 2020 ini" ujar Fobaso yang juga sebagai Kepala Desa Tagaule itu.
Lelaki yang akrab disapa Ama Melvan itu, saat ini Pulau Nias sudah menjadi zona merah. Oleh karena itu, yang utama memutus rantai penularan penyakit mematikan ini adalah masing-masing pribadi. Sedangkan medis hanya tembok terakhir. "Kebersihan yg dilakukan perorang menjadi hal utama pencegahan COVID-19".
Kepada tim relawan Fobaso kembali mengingatkan agar senantiasa menaati protokoler kesehatan terlebih wilayah ini merupakan lokasi wisata. "Jaga jarak supaya aman. Jika ada warga yang baru pulang, relawan wajib mengingatkan mereka".
Untuk diketahui, Desa Tagaule Kecamatan Bawolato Kabupaten Nias pada bulan April 2020 yang lalu pernah menjadi perhatian publik ketika satu keluarga mengalami demam dan satu orang diantaranya meninggal dunia. Serta 2 orang sempat diisolasi di RSUD Gunungsitoli karena terindikasi reaktif COVID-19.
"Tingkatkan kewaspadaan setiap pengunjung agar kejadian beberapa bulan yang lalu tidak dialami warga Desa Tagaule" kata Fobaso mengakhiri. (ON)
Kegiatan ini langsung dipandu oleh Ketua Tim Fobaso Mendrofa. Sebelum aksi dimulai, kepada tim dibagikan alat pelindung diri seperti mantel, sepatu boat, obat desinfektan dan alat penyemprotan. Jumlah relawan sebanyak 28 orang.
"Kegiatan ini sumber anggaran dari APBDesa Tagaule tahun 2020 ini" ujar Fobaso yang juga sebagai Kepala Desa Tagaule itu.
Lelaki yang akrab disapa Ama Melvan itu, saat ini Pulau Nias sudah menjadi zona merah. Oleh karena itu, yang utama memutus rantai penularan penyakit mematikan ini adalah masing-masing pribadi. Sedangkan medis hanya tembok terakhir. "Kebersihan yg dilakukan perorang menjadi hal utama pencegahan COVID-19".
Kepada tim relawan Fobaso kembali mengingatkan agar senantiasa menaati protokoler kesehatan terlebih wilayah ini merupakan lokasi wisata. "Jaga jarak supaya aman. Jika ada warga yang baru pulang, relawan wajib mengingatkan mereka".
Untuk diketahui, Desa Tagaule Kecamatan Bawolato Kabupaten Nias pada bulan April 2020 yang lalu pernah menjadi perhatian publik ketika satu keluarga mengalami demam dan satu orang diantaranya meninggal dunia. Serta 2 orang sempat diisolasi di RSUD Gunungsitoli karena terindikasi reaktif COVID-19.
"Tingkatkan kewaspadaan setiap pengunjung agar kejadian beberapa bulan yang lalu tidak dialami warga Desa Tagaule" kata Fobaso mengakhiri. (ON)