Seorang Bayi Di Nias Selatan Lahir Tanpa Anus, Ortu Berharap Uluran Tangan Dermawan
MediaNias.ID, Nias Selatan - Seorang bayi perempuan yang berumur tiga bulan, Grisel Soiraya Ndraha, sejak lahir tidak memiliki anus (dubur) atau lubang bokong.
Grisel Soraya lahir 4 Maret 2020 lalu di RS. Gunungsitoli merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri, Sanjaya Ndraha dan Rawati Molo.
Mereka saat ini masih tinggal bersama orang tuanya di Desa Hilimaenamolo, Kecamatan Luahagundre Mainamolo, Nias Selatan.
Ayah Grisel merupakan tenaga honorer di SMK Negeri 1 Kecamatan Toma dan istri honorer di SMA Negeri 1 hilimaenamolo, Kecamatan Luahagundre Mainamolo kabupaten Nias Selatan.
Dokter menganjurkan agar Grisel dibawa ke rumah sakit di Medan untuk operasi, namun kami tidak memilki biaya, ujar ayah Grisel Sanjaya kepada wartawan, Kamis (11/6)
Selama ini lanjutnya, Grisel buang air besar melalui selang yang dimasukkan melalui perut sebelah kiri. Untuk biaya keperluan pengganti selang sebagai lubang tiap minggu, habis Rp. 300ribu, berikut obat-obatan, alkohol dan sarung tangan.
Jika melihat penghasilan kami berdua sebagai tenaga honorer, jelas tidak cukup apalagi untuk membawa Grisel operasi ke Medan, ungkap Sanjaya sembari mengharap ada dermawan yang ringan tangan bersedia membantu mereka.
Selama ini hanya ASI (Air Susu Ibu) yang membuat Grisel bisa tetap sehat, kata ibunya Rawati Moho.
Kami sangat berharap uluran tangan dermawan untuk bisa membawwa Grisel operasi ke Medan, harap Ramawati sembari mengatakan dua kakak Grisel lahir normal.
Grisel Soraya lahir 4 Maret 2020 lalu di RS. Gunungsitoli merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri, Sanjaya Ndraha dan Rawati Molo.
Mereka saat ini masih tinggal bersama orang tuanya di Desa Hilimaenamolo, Kecamatan Luahagundre Mainamolo, Nias Selatan.
Ayah Grisel merupakan tenaga honorer di SMK Negeri 1 Kecamatan Toma dan istri honorer di SMA Negeri 1 hilimaenamolo, Kecamatan Luahagundre Mainamolo kabupaten Nias Selatan.
Dokter menganjurkan agar Grisel dibawa ke rumah sakit di Medan untuk operasi, namun kami tidak memilki biaya, ujar ayah Grisel Sanjaya kepada wartawan, Kamis (11/6)
Selama ini lanjutnya, Grisel buang air besar melalui selang yang dimasukkan melalui perut sebelah kiri. Untuk biaya keperluan pengganti selang sebagai lubang tiap minggu, habis Rp. 300ribu, berikut obat-obatan, alkohol dan sarung tangan.
Jika melihat penghasilan kami berdua sebagai tenaga honorer, jelas tidak cukup apalagi untuk membawa Grisel operasi ke Medan, ungkap Sanjaya sembari mengharap ada dermawan yang ringan tangan bersedia membantu mereka.
Selama ini hanya ASI (Air Susu Ibu) yang membuat Grisel bisa tetap sehat, kata ibunya Rawati Moho.
Kami sangat berharap uluran tangan dermawan untuk bisa membawwa Grisel operasi ke Medan, harap Ramawati sembari mengatakan dua kakak Grisel lahir normal.