Pemdes Botohaenga Salurkan BLT - DD
Disampaikan Kepala Desa
Botohaenga Tabrani Lase saat pendataan calon penerima telah sesuai regulasi
yang ada. Bahkan setelah mendapat persetujuan Camat Bawolato, dan telah diumumkan
melalui baliho di Balai Desa Botohaenga.
“Setiap KK menerima Rp
600.000. untuk Bulan Mei dan Juni Tahun 2020, segera menyusul” ujar Tabrani
dengan senyum.
Lanjut Tabrani total
penduduk 250 KK, penerima BLT-DD hanya 39 KK. “Yang lainnya merupakan penerima
program keluarga harapan (PKH), PNS dan bantuan lainnya”.
Dilokasi yang sama,
Camat Bawolato Elizama Gea menyampaikan bahwa penerima BLT-DD tidak ada yang
perlu ditutup-tutupi dan jumlah yang diterima tidak boleh dipotong dengan
alasan apapun. “Tidak boleh terpotong sepersenpun”. Bila hal itu terjadi
silahkan melaporkan kepada kepala desa dan apabila tidak bisa diselesaikan
lanjutkan ke pihak lebih berwenang.
Saat memberi arahan dan
bimbingan, Elizama menyatakan khusus bantuan dari Gubernur Sumatera Utara untuk
tahap II yang berhak menerima boleh penerima BLT-DD dan PKH. Kecuali PNS,
perangkat desa, TNI/POLRI dan pegawai.
“Batas penyerahan data
penerima bantuan Gubsu tahap II hari ini. Kades, silahkan sore ini sampaikan
data ke Dinas Sosial” ujar Elizama dengan pelan sambil mengayunkan tangannya.
Lanjut Elizama
diharapkan pemerintah kiranya bantuan ini dapat dimanfaatkan tepat sasaran pada
kebutuhan keluarga. Dan tetap mematuhi protoloker kesehatan dalam mengikuti
tatanan kehidupan baru dengan istilah lainnya new normal.
“Pengalaman di desa
lainnya, ketika BLD ini dibagi, yang merima oleh suami sebesar Rp 600.000. yang
sampai di tangan istri hanya Rp 50.000. sisanya telah digunakan untuk
berfoya-foya. Hal ini jangan sampai terjadi di Desa Botohaenga”.
Hal yang sama
ditegaskan Brigadir A.A Ritonga sebagai BABINKAMTIBMAS Polsek Bawolato. Bantuan
yang sudah diberikan pemerintah guna kebutuhan keluarga menghadapi pandemic
corona virus disases 19 (COVID-19).
“Jika nantinya bantuan
ini akan menjadi pertikaian di keluarga, kami tidak segan-segan untuk
mengamankan”. Cetus Ritonga dengan nada keras.
Pengamatan
MEDIANIAS.ID, pemanfaat yang tidak bisa hadir karena menderita penyakit kronis
Pemerintah Desa Botohaenga dikawal oleh BABINSA dan PLD untuk menyerahkan
bantuan yang dimaksud. [ON]