Balon Kada Mondrorogö Unggul Berdasarkan Pollingkita.Com
MediaNias.ID, Nias Selatan - Perhelatan pemilihan kepala daerah secara langsung tahun depan masih setengah tahun lebih lagi, namun para nama kandidat mulai muncul dimana setiap para pendukung mulai memasarkan pasangannya masing-masing dan fenomena ini terlihat di Nias Selatan.
Pada akhir bulan november tepatnya tanggal 26 sebuah situs pollingkita.com mengadakan jajak pendapat berdasarkan vote dengan judul Pasangan Balon Kada Nias Selatan Pilihan Masyarakat Jelang Pilkada 2020 dengan menampilkan beberapa balon kada Nias Selatan yang diperbincangakan saat ini, hingga saat ini total responden sudah di atas duaribu lebih.
Pasangan Balon Kada Monasduk Duha - Orudugö Halawa yang dikenal dengan sebutan Mondrorogö menempati posisi teratas dengan perolehan vote seribu lebih disusul pasangan Ranto Hamonangan Dachi - Ariyanus Giawa dengan perolehan vote tujuh ratus lebih, sementara petahana Hilarius Duha dengan pasangannya yang baru Firman Giawa hanya menempati posisi ke empat dengan jumlah vote seratus lebih.
Penerimaan masyarakat Nias Selatan terhadap pasangan Mondrorogö tentu itu tak lepas dari kinerja Monasduk Duha dimana selama beliau jadi Kepala BPKPAD (Dinas Keuangan) berhasil perbaiki keuangan pemkab Nias Selatan yang selama ini dikenal disclaimer berhasil mendapatkan predikat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan ini sejarah baru, pertama sekali sejak Nias Selatan di mekarkan tahun 2003, ucap salah seorang sumber yang tidak mau dipublikasilan namanya.
Ditengah keberhasilan memperbaiki keuangan daerah dan target Monasduk Duha untuk Nias Selatan tahun depan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), jelang akhir tahun ini justru beliau di copot oleh Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, diduga hanya karena Hilarius Duha tidak berterima Monasduk Duha yang juga adik kandungnya untuk maju bersaing pada pilkada 2020 tahun depan, sambung sumber tersebut.
Dan atas pencopatan beliau ini kami khawatir tahun depan Nias Selatan tidak lagi mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebagaimana target Monasduk Duha tapi justru kembali menjadi disclaimer, perlu diingat saat Monasduk Duha jadi camat tahun 2010-2012 dimana kota telukdalam yang semrawut bisa ditata dan menjadi bersih bandingkan dengan sekarang pedagang ikan dimana-mana, apakah itu kota tujuan destinasi wisata, jelas sumber tersebut menutup pembicaraan.
Pada akhir bulan november tepatnya tanggal 26 sebuah situs pollingkita.com mengadakan jajak pendapat berdasarkan vote dengan judul Pasangan Balon Kada Nias Selatan Pilihan Masyarakat Jelang Pilkada 2020 dengan menampilkan beberapa balon kada Nias Selatan yang diperbincangakan saat ini, hingga saat ini total responden sudah di atas duaribu lebih.
Pasangan Balon Kada Monasduk Duha - Orudugö Halawa yang dikenal dengan sebutan Mondrorogö menempati posisi teratas dengan perolehan vote seribu lebih disusul pasangan Ranto Hamonangan Dachi - Ariyanus Giawa dengan perolehan vote tujuh ratus lebih, sementara petahana Hilarius Duha dengan pasangannya yang baru Firman Giawa hanya menempati posisi ke empat dengan jumlah vote seratus lebih.
Penerimaan masyarakat Nias Selatan terhadap pasangan Mondrorogö tentu itu tak lepas dari kinerja Monasduk Duha dimana selama beliau jadi Kepala BPKPAD (Dinas Keuangan) berhasil perbaiki keuangan pemkab Nias Selatan yang selama ini dikenal disclaimer berhasil mendapatkan predikat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan ini sejarah baru, pertama sekali sejak Nias Selatan di mekarkan tahun 2003, ucap salah seorang sumber yang tidak mau dipublikasilan namanya.
Ditengah keberhasilan memperbaiki keuangan daerah dan target Monasduk Duha untuk Nias Selatan tahun depan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), jelang akhir tahun ini justru beliau di copot oleh Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, diduga hanya karena Hilarius Duha tidak berterima Monasduk Duha yang juga adik kandungnya untuk maju bersaing pada pilkada 2020 tahun depan, sambung sumber tersebut.
Dan atas pencopatan beliau ini kami khawatir tahun depan Nias Selatan tidak lagi mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebagaimana target Monasduk Duha tapi justru kembali menjadi disclaimer, perlu diingat saat Monasduk Duha jadi camat tahun 2010-2012 dimana kota telukdalam yang semrawut bisa ditata dan menjadi bersih bandingkan dengan sekarang pedagang ikan dimana-mana, apakah itu kota tujuan destinasi wisata, jelas sumber tersebut menutup pembicaraan.