Kemenhub: Jika Avtur Ditekan, Maskapai Bisa Turunkan Harga Tiket
MediaNias.Id - Harga avtur menyumbang 40% dari biaya
penerbangan pesawat sehingga porsinya signifikan terhadap beban operasional
maskapai.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai
maskapai penerbangan domestik bisa kembali menyesuaikan tarif atau hargatiket pesawatjika hargaavturditekan. Apalagi, komponen bahan bakar itu menyumbang porsi
signifikan terhadap biaya operasional penerbangan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B
Pramesti mengatakan, berdasarkan kajian Kementerian Perhubungan pada akhir
2015, beban avtur mencapai 24% dari operasional penerbangan. Sementara, pihak
maskapai mengatakan harga avtur menyumbang 40% dari biaya penerbangan pesawat.
"Kalau
harga turun, otomatis (menjadi) komponen yang berpengaruh. Kami lihat seharusnya
mereka bisa lakukan penyesuaian kembali," kata Polana, di Jakarta, Rabu
(13/2).
Saat ini, Kemenhub melalui Badan Penelitian dan
Pengembangan sedang melakukan perhitungan terhadap tarif pesawat. Namun,
kewenangan untuk menurunkan harga avtur berada di tangan PTPertamina(Persero)
dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Polana juga
menyampaikan, berdasarkan hasil rapat dengan Pertamina Aviasi, sebenarnya harga
avtur perusahaan pelat merah tersebut sudah kompetitif. Namun, masih ada
komponen harga yang bisa diturunkan lagi meski dia enggan menyebut apa saja
komponennya. "Karena bukan kewenangan kami, nanti Pertamina atau ESDM yang
mungkin bisa sampaikan," kata dia.
Monopoli
Terancam Dicabut
Mahalnya harga
avtur membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan mencabut monopoli
penjualan avtur Pertamina di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ia
menyebutkan, harga avtur domestik lebih tinggi 20% dibandingkan dengan harga
internasional. Akibatnya, maskapai penerbangan dalam negeri harus menaikkan
harga tiket pesawat untuk mengimbangi biaya operasional yang dikeluarkan.
Jokowi
mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat turut berakibat pada sektor pariwisata
dan menurunnya tingkat keterisian (okupansi) hotel sejak awal tahun ini. Ia
juga mengaku baru mengetahui tarif pesawat domestik meningkat tinggi.
"Ternyata avtur yang dijual di Soekarno-Hatta dimonopoli oleh Pertamina,
sehingga besok pagi saya akan undang direktur utama Pertamina,”kata Jokowi.
Karenanya,
pemerintah akan memberikan dua pilihan kepada Pertamina. Pertama, pemerintah
meminta Pertamina menyesuaikan harga avtur domestik agar setara dengan harga
internasional. Jika opsi pertama tidak bisa dilakukan, pilihan keduanya
pemerintah akan mengizinkan perusahaan minyak lain menjual avtur sehingga
menyebabkan kompetisi harga.
Opsi kedua
diyakini akan membuat banyak perusahaan minyak tertarik masuk untuk
mendistribusikan avtur di Bandara Soekarno-Hatta. “Saya yakin banyak yang
mengantre supaya persaingan lebih sehat dan ada efisiensi, larinya ke
situ,”ujarnya. Di sisi lain, Pertamina diyakini mampu bersaing karena telah
berhasil mencetak laba lebih dari Rp 20 triliun sepanjang tahun lalu.